Meranti - Pelaksana tugas Bupati Kepulauan Meranti, melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rokhaizal, resmi menutup Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-15 Tingkat Kecamatan Tebingtinggi Tahun 2024, di Halaman Masjid Tanwirul Muttaqin, Rabu (31/07/2024) malam. Acara penutupan yang dihadiri oleh masyarakat setempat ini bukan hanya sekadar penutupan, melainkan juga merupakan perayaan prestasi dan dedikasi dalam mengamalkan nilai-nilai Al-Qur'an.
Desa Alah Air berhasil meraih gelar juara umum dalam MTQ kali ini, mencatatkan prestasi gemilang dengan segala usaha dan latihan yang dilakukan. Posisi kedua ditempati oleh Kelurahan Selatpanjang Selatan, sementara Desa Banglas berada di posisi ketiga, menandakan persaingan yang ketat dan semangat juang yang tinggi di antara para peserta.
Rokhaizal dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur karena pelaksanaan MTQ tersebut berjalan dengan lancar, menegaskan pentingnya kolaborasi dan kerjasama dalam menyukseskan acara ini.
“Alhamdulillah, berkat kekompakan dari semua pihak dan masyarakat, MTQ Rangsang Barat ini berjalan dengan lancar hingga penutupan,” ujarnya, yang menggambarkan betapa eratnya hubungan antar masyarakat dalam acara keagamaan ini.
Dalam kesempatan itu, Rokhaizal juga memberikan dorongan kepada para pemenang untuk terus semangat berlatih dan mempersiapkan diri guna bersaing di tingkat kabupaten.
“Selamat kepada para pemenang. Bagi yang belum berhasil, jangan patah semangat dan berputus asa. Teruslah berlatih dan mengasah kemampuan untuk menjadi pemenang di tahun akan datang,” kata Rokhaizal, menekankan bahwa proses belajar adalah bagian dari perjalanan menuju keberhasilan.
Camat Tebingtinggi, Husni Mubarak, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat atas bantuan dan dukungan yang diberikan, sehingga pelaksanaan MTQ bisa berjalan dengan baik.
“Terkhusus untuk dewan hakim, terima kasih telah memberikan penilaian yang objektif terhadap peserta dari seluruh cabang MTQ,” ucap Husni, yang mencerminkan pentingnya keadilan dan transparansi dalam penilaian.
Acara ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, para kepala desa dan lurah, kafilah MTQ, serta pejabat dan tamu undangan lainnya, yang menambah semarak suasana penutupan. Momen ini menjadi bukti nyata bahwa kegiatan keagamaan mampu menyatukan masyarakat, mempererat tali silaturahmi, dan mengingatkan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan berakhirnya MTQ ini, harapan besar tersimpan untuk acara serupa di masa mendatang, di mana prestasi dan semangat berkarya dapat terus dipupuk, dan masyarakat tetap bersatu dalam memperjuangkan nilai-nilai luhur agama. (*)
