MERANTI – Membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian memang tak cukup hanya lewat penindakan. Dibutuhkan ruang dialog yang terbuka, seperti yang dilakukan Polres Kepulauan Meranti dalam kegiatan Jumat Curhat bersama Komunitas Motor 2 Stroke, Jumat pagi (13/06/2025), di Pos Sandar Sat Polairud, Jalan Tebing Tinggi.
Dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Meranti, AKP Fajri Sentosa, S.H., M.H., acara tersebut turut dihadiri Kasiwas IPTU Herry Juana Putra, Kanit II Sat Intelkam Ipda Yosef Hendrawan, S.H., dan lima perwakilan dari komunitas motor 2 stroke Kabupaten Meranti.
Kasat Lantas menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendengar keluhan masyarakat serta menyerap kritik dan saran demi perbaikan institusi Polri ke depan. Ia juga memberikan apresiasi atas keterlibatan komunitas motor.
"Kita semua memahami bahwa keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab polisi lalu lintas," ucapnya. Pernyataan tersebut menjadi pengingat penting, bahwa ketertiban jalan dimulai dari kesadaran kolektif.
AKP Fajri berharap generasi muda, khususnya dari komunitas motor, bisa menjadi agen perubahan dalam membangun budaya tertib berlalu lintas. Ia menegaskan bahwa mematuhi aturan bukan hanya soal rambu, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap nyawa.
"Kecelakaan lalu lintas tidak mengenal status sosial, usia, atau latar belakang," imbuhnya. Ia menjelaskan, pelanggaran kecil seperti tidak mengenakan helm atau menerobos lampu merah bisa berujung fatal.
Melalui dialog yang terbuka, ia mengajak seluruh anggota komunitas untuk menjadi pelopor keselamatan.
"Tunjukkan bahwa komunitas motor bukan identik dengan ugal-ugalan, tapi justru menjadi garda terdepan dalam menciptakan ketertiban dan keselamatan," ajaknya penuh semangat.
Lebih lanjut, Kasat Lantas menekankan pentingnya kolaborasi. Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Komunitas motor dipandang sebagai mitra strategis dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan berlalu lintas.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan interaktif. Dialog dua arah yang terbuka ini membuktikan bahwa keterlibatan masyarakat, termasuk komunitas hobi sekalipun, sangat vital dalam menciptakan ruang publik yang lebih aman dan tertib. (***)