Nunukan - Di tengah ketegangan dan tantangan yang kerap melanda wilayah perbatasan, Tim Gabungan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Pos Aji Kuning dan Satgas Intel Dam VI/Mulawarman menunjukkan ketangguhan mereka dalam menjaga keamanan dengan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan lima bal pakaian bekas (balpress). Operasi berani ini berlangsung di kawasan Ex PLN Sei Limau, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Operasi ini dimulai dengan patroli malam yang dilakukan oleh Tim Gabungan TNI, yang terdiri dari personel Satgas Intel Dam VI dan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad. Mereka melakukan penyisiran di sepanjang jalur tikus yang menghubungkan Desa Aji Kuning hingga Desa Sungai Limau, rute yang dikenal sering digunakan oleh pelaku penyelundupan barang ilegal.
Saat berpatroli, tim mendapati empat orang yang tengah melakukan aktivitas mencurigakan. Begitu melihat kehadiran petugas, keempat individu tersebut berusaha melarikan diri ke arah wilayah Malaysia, meninggalkan lima karung putih yang mencurigakan di lokasi kejadian. Ketika karung-karung tersebut diperiksa, tim menemukan bahwa isinya diduga adalah pakaian bekas yang sering diselundupkan melalui perbatasan.
Barang bukti segera diamankan dan dibawa ke Pos Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 11 Kostrad untuk proses lebih lanjut. Rencananya, barang bukti ini akan diserahkan kepada pihak Bea Cukai Nunukan untuk penyelidikan lebih lanjut, demi menegakkan hukum dan menjaga kepentingan negara.
Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, mengungkapkan rasa bangganya dan memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh personel yang terlibat dalam operasi tersebut. Ia menekankan bahwa keberhasilan dalam menggagalkan penyelundupan ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen yang kuat dalam menjaga keamanan perbatasan.
"Operasi ini mencerminkan pentingnya pengamanan wilayah perbatasan dan menunjukkan bahwa kami tidak akan membiarkan aktivitas ilegal terjadi. Kami berkomitmen untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara, serta melindungi masyarakat dari dampak buruk penyelundupan," ujarnya dengan tegas.
Penyelundupan pakaian bekas tidak hanya merugikan perekonomian negara, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai masalah sosial dan kesehatan bagi masyarakat. Keberhasilan operasi ini menjadi bukti nyata bahwa TNI, dalam hal ini Satgas Pamtas RI-Malaysia, bertekad untuk mencegah aktivitas ilegal yang dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak generasi mendatang.
Dengan terus melakukan patroli dan pengawasan, Tim Gabungan TNI berkomitmen untuk menjaga wilayah perbatasan agar tetap aman dan bebas dari berbagai ancaman. Ini adalah langkah yang sangat diperlukan untuk memastikan bahwa wilayah perbatasan tidak menjadi jalur bagi pelanggaran hukum yang dapat merugikan masyarakat dan negara. Keberhasilan operasi ini adalah sinyal kuat bahwa TNI selalu siap siaga dalam melindungi kedaulatan Indonesia. (*)
