BULUKUMBA – Upaya pengungkapan kasus pencurian dan pemberantasan praktik perjudian di wilayah Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, terus digencarkan oleh jajaran Polsek Kajang dan Unit Resmob Polres Bulukumba. Langkah ini mendapat perhatian luas masyarakat, termasuk kalangan aktivis hukum yang telah lama menyoroti keresahan warga terhadap aksi kriminal yang makin marak terjadi.
Puncaknya, pada Rabu 25 Juni 2025, aksi unjuk rasa dari Aliansi Pemerhati Hukum digelar di depan Kantor Polda Sulsel. Impi Puto Sambu selaku jenderal lapangan dalam orasinya menyampaikan keprihatinan atas maraknya kasus pencurian rumah kosong, yang ditengarai berkaitan dengan judi sabung ayam dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Kajang.
Kritik publik itu disambut terbuka oleh jajaran kepolisian. Kasi Humas Polres Bulukumba AKP H. Marala menyampaikan apresiasi atas masukan masyarakat. Ia menyebut kontrol sosial seperti ini sebagai bentuk kepedulian terhadap penegakan hukum yang semakin profesional.
Sementara itu, Kasat Reskrim Iptu Muhammad Ali, S.Sos., mengungkapkan bahwa hingga kini pihaknya telah menangani empat laporan kasus pencurian dengan modus pembobolan rumah kosong di Kecamatan Kajang. Tindak lanjutnya, tim penyidik melakukan pemeriksaan terhadap para korban dan saksi serta memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Berikut data empat TKP pembobolan rumah yang sedang ditangani:
- 19 Mei 2025 – Kelurahan Tanah Jaya
- 22 Mei 2025 – Desa Lembanna
- 13 Juni 2025 – Desa Mattoanging
- 20 Juni 2025 – Desa Lembanna
Tim Resmob Polres Bulukumba juga telah diterjunkan untuk membackup Polsek Kajang, dengan harapan pelaku bisa segera teridentifikasi dan diamankan. "Penyelidikan terus kami intensifkan, semoga dalam waktu dekat kasus ini bisa terungkap," ujar Iptu Ali.
Di sisi lain, penindakan terhadap praktik judi sabung ayam juga dilakukan secara tegas. Baru sepekan menjabat, Kapolsek Kajang Iptu Andi Umar langsung memimpin penggerebekan arena sabung ayam di wilayah hukumnya pada Rabu 25 Juni.
Langkah tersebut diapresiasi oleh tokoh masyarakat dan aktivis setempat. Jusriadi, salah satu aktivis asal Kajang, menyatakan harapannya agar pendekatan tegas ini terus berlanjut. "Baru menjabat seminggu, Kapolsek sudah menunjukkan keberpihakan pada penegakan hukum yang nyata. Ini patut diapresiasi," ujarnya.
Kehadiran aparat dalam pengawasan lebih intens dinilai sangat penting di tengah meningkatnya keresahan warga. Kombinasi tindakan represif dan penyelidikan mendalam diharapkan dapat mengembalikan rasa aman di wilayah Kajang.
Menutup keterangannya, Kasat Reskrim Iptu Muhammad Ali mengimbau masyarakat untuk terus mendukung upaya aparat dalam menuntaskan kasus-kasus tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama antara kepolisian dan warga dalam menjaga kamtibmas.
"Kami terus berupaya maksimal. Dukung kami dengan informasi, jaga lingkungan masing-masing, dan percayakan penanganan kepada kami," tegasnya.
