-->

Notification

×

Translate

Kode Iklan Homepage 970x250 atau 728x90 taruh disini --

Kode Iklan mobile 728x90 taruh disini

Tag Terpopuler

Lestarikan Mangrove, PT EMP dan Rekan Media Kunjungi Sungai Bersejarah di Sungai Apit

Senin, 22 September 2025 | 16:46 WIB Last Updated 2025-09-22T16:30:24Z


Sungai Apit, 17 September 2025 — Suasana sejuk terasa di Mangrove Sungai Bersejarah (MSB), kawasan konservasi mangrove di Sungai Apit, Kabupaten Siak, saat rombongan PT EMP Malacca Strait bersama rekan media mengunjungi lokasi tersebut. Kunjungan ini menjadi bagian dari Field Trip Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) 2025 yang ditaja oleh PT.ITA selama dua hari penuh.

Arif Hidayatullah, CSR Coordinator EMP, menyampaikan apresiasi atas sambutan dari pengelola MSB dan masyarakat setempat.

"Terima kasih kepada pengelola mangrove yang sudah menerima kunjungan kami. Kawasan ini juga telah menjadi tempat belajar mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Riau. Dan tentu, terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah mengikuti kegiatan kami sejak kemarin hingga hari ini," ujar Arif.

Arif bercerita, upaya pelestarian mangrove di kawasan ini telah diinisiasi PT.ITA sejak 2007 melalui program CSR. Saat harga karet jatuh, masyarakat mencari alternatif penghidupan lain, dan inisiatif rehabilitasi mangrove menjadi salah satu solusi. Pada 2016, bersama para pemuda dan masyarakat Sungai Apit, dilakukan penanaman mangrove secara massal.

Sejak saat itu, kelompok konservasi Laskar Mandiri pun terbentuk dan menjadi motor penggerak pelestarian ekosistem ini. Aula tempat pertemuan kini berdiri berkat dukungan PT RAPP, sehingga kawasan ini tidak hanya menjadi ruang konservasi, tetapi juga pusat edukasi lingkungan dan teknologi hijau.

Ketua Kelompok Laskar Mandiri, Jumadi Afrizal, mengenang awal perjuangan mereka.

"Awalnya kami hanya menanam mangrove dan melaporkan jika ada penebangan liar. Baru pada 2017 kami bermusyawarah di kantor desa, membentuk SK kelompok, dan membangun jembatan sepanjang 350 meter dengan lebar 1 meter," ungkap Jumadi.

Kini, kawasan MSB berkembang menjadi destinasi ekowisata yang mampu menarik ratusan pengunjung di akhir pekan. Dukungan berbagai pihak membuat kawasan ini lebih tertata, dengan fasilitas yang memadai.

Salah satu daya tarik unik Taman Lestari adalah program edukasi kreatif. Ika, perwakilan dari Ecoprint, menjelaskan bahwa mereka mengajarkan pengunjung membuat baju dan tas dari bahan alami.

"Kami menggunakan daun yang tumbuh melimpah sebagai pewarna alami. Pengunjung bisa belajar membuat karya mereka sendiri, sehingga selain berwisata, mereka juga mendapatkan pengalaman edukasi," jelas Ika.

Selain menikmati keindahan mangrove, pengunjung juga bisa membawa pulang oleh-oleh khas lokal. Salah satu yang paling unik adalah sirup buah kedabu atau yang akrab disebut masyarakat setempat sebagai buah perepat. Sirup ini sudah dikemas rapi dalam botol berlabel, siap menjadi buah tangan istimewa dengan segudang manfaat bagi kesehatan.

Tak hanya itu, tersedia juga beragam cemilan khas mangrove seperti kerupuk, peyek, dan stik mangrove, yang diolah langsung oleh masyarakat sekitar. Cita rasa gurihnya memberi pengalaman kuliner berbeda sekaligus mendukung perekonomian lokal.

Kaidir, pendamping program mangrove wilayah pesisir sejak 2021, mengingatkan pentingnya keterlibatan masyarakat.

"Kita harus menyatukan masyarakat setempat agar kompak menjaga hutan mangrove. Setiap tahun harus ada evaluasi agar kualitas ekosistem ini semakin baik," katanya.

Hansardi, Humas EMP dari Pekanbaru, juga memberikan refleksi atas suksesnya perjalanan dua hari field trip ini.

"Field trip ini sebenarnya ide dari rekan-rekan wartawan. Terima kasih sudah ikut serta dua hari ini. Kami mohon maaf bila masih ada kekurangan, mulai dari transportasi hingga fasilitas. Kritik dan saran akan kami jadikan bahan perbaikan untuk kegiatan berikutnya," ungkap Hansardi.

Sebagai penutup, rekan-rekan media mempercayakan Bang Rizal untuk memberikan closing statement mewakili seluruh peserta, menegaskan semangat kolaborasi antara perusahaan, media, dan masyarakat.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk terus menjaga kelestarian hutan mangrove, sekaligus mengedukasi generasi muda akan pentingnya konservasi bagi masa depan lingkungan dan ekonomi masyarakat.

(Penulis : Dodi Kesuma Nasution)



Simak Breaking News & Berita Terbaik di Newsfaktual.my.id! Dapatkan update berita terkini langsung di WhatsApp! Ikuti Newsfaktual.my.id | Fakta Mengabarkan dan tetap terhubung dengan informasi terbaru. Klik di sini untuk bergabung: Ikuti saluran Newsfaktual.my.id | Fakta Mengabarkan di WhatsApp: (https://whatsapp.com/channel/0029VbAqSKG5Ui2TUJDCqL0D)