Ketapang - Pertandingan Bupati Cup 2024 di Stadion Panglima Tentemak, Kecamatan Delta Pawan, Ketapang, Kalimantan Barat, pada Kamis (12/9) sore, diwarnai insiden kericuhan antara dua tim sepak bola, Gama FC dan Kodim FC. Meskipun laga yang dimulai sekitar pukul 16.30 WIB ini diharapkan menjadi ajang kompetisi yang sportif, ketegangan di lapangan membuat suasana berubah menjadi ricuh.
Insiden tersebut terjadi pada menit ke-77 saat wasit mengeluarkan kartu kuning untuk salah satu pemain Gama FC. Keputusan tersebut menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pemain dan pendukung Gama FC, yang merasa tindakan tersebut tidak adil.
“Awalnya ini karena adanya pelanggaran, dan wasit memberikan kartu kuning ke Gama FC, lalu mereka tidak terima dan melakukan protes,” ujar Komandan Kodim 1203/Ketapang, Letkol Czi Agus Ikwanto, S.E., M.Han, saat dikonfirmasi pada Sabtu (14/9/2024).
Protes yang meningkat menyebabkan ketegangan antara pemain, dan tak lama kemudian, suasana mulai memanas.
“Aparat juga turut melerai, namun justru membuat situasi semakin panas. Penonton pun akhirnya ikut berselisih,” jelas Letkol Agus, menambahkan bahwa keributan yang terjadi di lapangan memang lebih intens dibandingkan biasanya.
Meski sempat mengalami kericuhan, pertandingan berlanjut dan diakhiri dengan skor 3-1 untuk kemenangan Gama FC. Momen ini, yang seharusnya menjadi puncak semangat olahraga, berujung pada kesalahpahaman yang tidak diinginkan.
Pasca kejadian, untuk meredakan ketegangan, pihak Kodim 1203/Ketapang mengambil langkah proaktif dengan mempertemukan kedua tim untuk menyelesaikan permasalahan secara damai.
“Kita lakukan mediasi dan permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan, dan sudah sama-sama menerima kejadian kemarin terkait adanya kartu kuning kepada tim Gama FC,” terangnya.
Agar insiden serupa tidak terulang, pihak penyelenggara, termasuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), wasit, serta Polres, turut hadir dalam mediasi tersebut. Sebagai langkah preventif, pertandingan 8 besar selanjutnya akan dilaksanakan tanpa kehadiran penonton, demi menjaga ketertiban dan keamanan.
Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan semangat sportivitas dalam olahraga bisa kembali terjaga, dan kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat. Pertandingan yang penuh emosi ini menunjukkan bahwa meskipun persaingan di lapangan sangat ketat, penting untuk selalu menghargai satu sama lain dan menjalani pertandingan dengan semangat fair play. (*)