-->

Notification

×

Translate

Kode Iklan Homepage 970x250 atau 728x90 taruh disini --

Kode Iklan mobile 728x90 taruh disini

Tag Terpopuler

Operasi TNI Gagalkan Penyelundupan PMI Ilegal ke Malaysia di Perbatasan Nunukan

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:57 WIB Last Updated 2025-03-04T09:57:37Z



Nunukan - Pada tanggal 7 Oktober 2024 di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terjadi sebuah operasi penting yang dipimpin oleh Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonarmed 11 Kostrad, bekerja sama dengan Satgas Gabungan TNI. Operasi ini berhasil menggagalkan upaya penyelundupan tiga calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang berusaha menyebrang ke Tawau, Malaysia, melalui Dermaga Bambangan, Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat.


Peristiwa ini bermula dari kecurigaan seorang buruh pelabuhan di Dermaga Bambangan, Kabupaten Nunukan, yang melaporkan adanya penumpang yang mencurigakan. Buruh tersebut merasa ada yang tidak beres ketika melihat aktivitas para calon PMI tersebut yang tampak ingin menuju Tawau, Malaysia, melalui jalur yang tidak resmi. Laporan ini langsung direspons cepat oleh Tim Gabungan TNI yang segera melakukan pendalaman dan investigasi di lapangan. Hasilnya, tiga orang calon PMI berhasil diamankan sebelum mereka dapat melanjutkan perjalanan ilegal tersebut.


Ketiga calon PMI tersebut, yang diidentifikasi sebagai IY (38 tahun), LD (40 tahun), dan HN (30 tahun), diketahui berangkat dari Kabupaten Pare-pare di Sulawesi Selatan dengan menggunakan kapal KM Thalia. Mereka menuju Nunukan dengan tujuan akhir memasuki wilayah Tawau, Malaysia. Perjalanan ini diatur oleh seorang pria bernama Andrian yang tinggal di Tawau, yang menjanjikan pekerjaan bagi mereka setibanya di Malaysia. Namun, janji manis tersebut nyatanya hanya menempatkan mereka dalam situasi ilegal dan berbahaya.


Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, Dansatgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, menekankan pentingnya upaya yang dilakukan oleh timnya dalam melindungi perbatasan negara dan mencegah praktik ilegal yang merugikan warga Indonesia. "Kami terus meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan, khususnya di jalur-jalur tidak resmi yang kerap digunakan oleh para pelaku penyelundupan. Penggagalan ini adalah hasil kerjasama yang baik antara TNI dan masyarakat setempat." ujarnya.


Saat ini, ketiga calon PMI tersebut telah diserahkan kepada pihak Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Kalimantan Utara untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku. Langkah ini menjadi bagian dari upaya TNI dalam melindungi masyarakat Indonesia dari jebakan perdagangan manusia dan jaringan penyaluran tenaga kerja ilegal yang kerap kali menipu warga dengan janji-janji palsu.


Operasi yang melibatkan sinergi antara Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Satgas Gabungan TNI, dan dukungan dari masyarakat ini merupakan bukti nyata betapa pentingnya peran serta publik dalam membantu penegakan hukum. Para pihak berwenang terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak mudah tergiur oleh tawaran kerja yang tidak jelas. Proses keberangkatan ke luar negeri harus selalu dilakukan melalui jalur resmi untuk memastikan keselamatan dan hak-hak pekerja terlindungi.(***)