Yalimo - Di tengah terpencilnya wilayah Papua Pegunungan, Satgas Yonif 641/Bru tetap teguh menjalankan tugas tidak hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai pelayan masyarakat yang membutuhkan. Dedikasi ini tercermin dalam aksi cepat tanggap mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga, sebuah bentuk kepedulian yang sangat dirasakan oleh masyarakat di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
Pada tanggal 3 Oktober 2024, seorang pemuda bernama Yalin (19 tahun) datang ke Pos Satgas Yonif 641/Bru di Elelim dengan kondisi luka serius di kepala akibat lemparan batu. Menurut penuturan Yalin, insiden ini terjadi saat dirinya tengah berkumpul bersama teman-temannya di depan rumah. Secara tiba-tiba, seorang pria tak dikenal yang diduga dalam pengaruh alkohol melemparkan batu ke arah mereka, dan naasnya batu tersebut mengenai kepala Yalin, menyebabkan luka yang cukup parah.
Mengetahui kondisi ini, tim kesehatan yang dipimpin oleh Pratu Arisandi segera merespons dengan cepat. Berbekal pelatihan medis yang mumpuni dan peralatan kesehatan yang selalu siap sedia di pos, Pratu Arisandi membersihkan luka Yalin dengan teliti dan memberikan obat untuk mencegah infeksi. Meskipun luka yang diderita cukup dalam, berkat penanganan yang cepat dan tepat, Yalin berhasil ditangani sebelum kondisinya memburuk.
Dalam kesempatan tersebut, Pratu Arisandi tidak hanya memberikan perawatan fisik, tetapi juga menyampaikan pesan penting terkait bahaya konsumsi alkohol. Ia menekankan bahwa alkohol dapat memicu perilaku tak terkendali yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. "Pengaruh alkohol sangat berbahaya, karena membuat kita mudah melakukan hal-hal yang tidak disadari. Jauhilah minuman keras, bukan hanya karena perilaku berbahaya yang dapat ditimbulkannya, tetapi juga karena dampak buruknya bagi kesehatan," ucapnya dengan tegas.
Kejadian ini menjadi contoh nyata bagaimana Satgas Yonif 641/Bru tidak hanya berperan sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan, tetapi juga sebagai pengayom yang peduli terhadap kondisi sosial dan kesehatan masyarakat. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Komandan Pos Elelim, Letda Inf Wibowo Ponco W.M, keberadaan mereka di tengah-tengah masyarakat bukan hanya untuk mempertahankan keutuhan NKRI, tetapi juga untuk menjalankan tugas tambahan yang sangat vital: membantu masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan.
"Tugas kami sebagai bagian dari Satgas bukan hanya memastikan kedaulatan negara tetap terjaga, tetapi juga melakukan kegiatan teritorial yang membangun, melayani, dan mengayomi masyarakat," ujar Letda Wibowo. Ia menambahkan bahwa misi kemanusiaan seperti ini adalah bagian tak terpisahkan dari tanggung jawab prajurit TNI di setiap penugasan.
Kehadiran Satgas Yonif 641/Bru di wilayah Yalimo, Papua Pegunungan, menjadi penyejuk bagi warga yang seringkali terisolasi oleh jarak dan sulitnya akses ke layanan dasar seperti kesehatan. Dengan semangat "Bersama Rakyat, TNI Kuat," para prajurit di lapangan terus berupaya menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat, menjadi pelindung dan pelayan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya melalui bantuan medis, tetapi juga dengan berbagai program lain yang bersifat pemberdayaan, edukasi, dan bantuan kemanusiaan, Satgas Yonif 641/Bru menunjukkan bahwa keberadaan mereka di Papua Pegunungan lebih dari sekadar penjagaan wilayah. Mereka hadir sebagai teman dan saudara bagi masyarakat yang mereka layani, menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah tantangan hidup di wilayah terpencil.
Aksi sigap seperti yang dilakukan oleh Pratu Arisandi bukanlah kejadian pertama, dan tentu saja tidak akan menjadi yang terakhir. Setiap hari, para prajurit di Pos Elelim dan pos-pos lainnya siap siaga untuk merespons segala kebutuhan masyarakat, baik dalam keadaan darurat seperti yang dialami Yalin, maupun dalam pelayanan rutin lainnya. Semua ini dilakukan dengan satu tujuan: menjaga keutuhan bangsa dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Keberhasilan Satgas Yonif 641/Bru dalam menjalankan tugasnya di Papua Pegunungan adalah bukti nyata bahwa sinergi antara TNI dan masyarakat menjadi fondasi kuat yang memungkinkan terciptanya stabilitas dan kesejahteraan di wilayah perbatasan dan daerah terpencil lainnya.(***)