Nunukan – Suasana di Desa Kanduangan, Kecamatan Seimanggaris, Kabupaten Nunukan, terasa berbeda pada hari Selasa, 8 Oktober 2024. Di tengah keseharian yang biasanya tenang, hadir sekelompok prajurit dari Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 11 Kostrad Pos Kanduangan yang membawa sebuah misi mulia. Mereka datang bukan hanya sebagai penjaga perbatasan negara, tetapi juga sebagai sahabat masyarakat, siap berbagi kepedulian dan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan.
Dalam kegiatan sosial kali ini, Satgas Pamtas kembali menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung masyarakat di wilayah perbatasan dengan menyerahkan bantuan kepada Pondok Pesantren Yayasan Ahmad Bone. Pondok pesantren yang berada di daerah terpencil tersebut menjadi penerima berbagai bentuk bantuan yang sangat berarti bagi kehidupan sehari-hari para santri. Di antara bantuan yang diberikan terdapat buku bacaan, Al-Quran, tas selempang, serta paket sembako yang berisi bahan pokok seperti beras, mie, dan telur.
Komandan Pos Kanduangan, Dansatgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Lekol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program bakti sosial Satgas Pamtas yang secara berkelanjutan dilakukan demi mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan. Dengan penuh harap, ia mengatakan, "Kami berharap bantuan ini dapat bermanfaat, terutama untuk para santri di Pondok Pesantren Ahmad Bone agar semakin semangat dalam menimba ilmu agama dan umum. Ini juga bagian dari upaya kami untuk mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat setempat."
Tak hanya datang dengan membawa bantuan fisik, para anggota Satgas Pamtas juga menunjukkan kehangatan dalam interaksi mereka dengan para santri dan pengurus pondok pesantren. Mereka tidak sekadar menyerahkan barang-barang, melainkan juga meluangkan waktu untuk berbincang, memberikan perhatian yang mendalam terhadap kondisi pendidikan di daerah perbatasan yang sering kali jauh dari perhatian publik. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa TNI tak hanya hadir sebagai penjaga kedaulatan negara, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan sosial di wilayah-wilayah yang paling membutuhkan.
KH. Ridwan, pengurus Yayasan Ahmad Bone, menyambut bantuan ini dengan penuh rasa syukur. Dengan nada penuh ketulusan, ia menyampaikan, “Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan. Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama dalam mendukung kebutuhan sehari-hari para santri.” Ucapannya mencerminkan betapa pentingnya kehadiran Satgas Pamtas bagi keberlangsungan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di perbatasan.
Kegiatan semacam ini diharapkan dapat terus berlanjut, bukan hanya sebagai wujud dukungan terhadap pendidikan, tetapi juga sebagai cara memperkokoh ikatan solidaritas antara TNI dan masyarakat di wilayah perbatasan. Di tengah tugas berat menjaga batas negara, para prajurit ini tetap menunjukkan sisi humanis mereka, menjalin kedekatan dengan masyarakat setempat dan menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh mereka yang hidup di perbatasan RI-Malaysia. (***)

